Mengantarkan
diri seorang pemuda tersesat dibawah langit tanpa cahaya
Di atas
bumi yang mengundang malapetaka dihatinya
Ketika
terdengar tutur sapa seorang wanita kepadanya
Rencana
Tuhan mempertemukan keturunan Adam dan Hawa
Di
iringi embun yang tidak perlu warna untuk mengenal daun
Burung
yang tak perlu bambu untuk bersiul
Angin
yang tak perlu kompas untuk mengembara
Aku
dalam wujud tak tampak juga tak terasa
Keberadaan
aku ada namun tercecer seakan tak berharga
Aku
berada di dalam jiwa si pemuda, di samping daun berselimut embun, dan di antara
tubuh si keturunan Adam dan Hawa
Berlalu
tak terasa seakan tanpa henti
Pemuda
berbicara sendiri kepada diri
Menceritakan
arti si wanita kepada Ilahi
Aku
mendengar tak tahu diri dan si pemuda tak menyadari
Si
pemuda selalu berucap atas nama Tuhannya sebelum berbicara tentang pujaannya
Aku
mendengar suara halus penuh kebenaran dari kalbunya
Ya
rabbi, daku melengah tak tau diri
Daku
menaruh cinta lebih pada hati seorang wanita yang tak hakiki
Kebaikkannya
melebihi arti air untuk bumi
Ketegapan
hatinya mengalahkan tiang-tiang penopang langit
Kepeduliannya
mengalahkan rasa peduli akar kepada buah
Kelembutan
hatinya mengalahkan lembut kain sutera yang
terhampar di atas kapas putih
Kepekaannya
mengalahkan kilatan petir dalam gumpalan awan hujan
Itu
hanya segelintir tabiatnya yang mampu
direkam oleh ingatan Daku
Dan
senyumnya duhai Tuhanku
Membuat
orang yang menerimanya merasa damai
Tutur
katanya lembut mengucapkan kebenaran
Pandangannya
menawan menarik hati semua ciptaan
Desah
nafasnya bagaikan tempias ombak yang membasahi pasir pantai
Apakah
daku berdosa menaruh rasa yang tiada tara dan tiada berjangka kepada dirinya
Duhai Tuhanku ?
Daku
tahu jawaban dariMu Tuhanku.
Bukan
hamba yang berdosa namun dia yang akan masuk neraka jika membalas cinta dari
seorang pemuda seperti daku.
Pemuda
yang buntung mencari pelindung
Beratapkan
langit dan berlantaikan bumi.
Menapakan
kaki seakan dunia akan berhenti mengasihi
Hidup
tak tau diri menantang malaikat pengundang mati
Jauhlah
engkau bayangan si wanita, walaupun ingatan tentangmu tak mau keriput
Aku yang
berada dalam jiwa si pemuda terasa dirantai pertanyaan.
Siapa
nama wanita yang di maksudnya ?
Suara
parau pemuda melafazkan untaian kata yang slalu kuingat
“Dunia, daku
meminta padamu
Jikalau
tebaran pesona wanita hayalanku terasa olehmu
Panggil
saja dia Ema”
Fahrul Rizal
Pontianak, 5 Desember 2014